ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan tidak cukupnya sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, ketika jaringan tubuh kita tidak mendapatkan cukup oksigen maka fungsinya akan terganggu. Anemia didefinisikan sebagai pengurangan jumlah absolute sel darah merah bersirkulasi (sel darah merah), yang secara tidak langsung diukur dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitungan sel darah merah (Arulkumaran, Regan, Papageorghiou, Aris & Farquharson 2011). Menurut CDC (Centers for Desease Control and Prevention) menafsirkan anemia sebagai status dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dL pada semester kedua (Leveno, 2015). Defisiensi besi merupakan penyebab tersering (90%) anemia dalam kehamilan karena kehimilan meningkatkan kebutuhan zat besi sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Kebutuhan zat besi paling besar terjadi selama empat minggu terakhir dalam kehamilan dan kebutuhan ini akan terpenuhi dengan mengorbankan kebutuhan ibu. Kebutuhan zat besi selama kehamilan tercukupi sebagian karena tidak terjadi menstruasi dan terjadi peningkatan absorbsi besi dari diet oleh mukosa usus, walaupun juga tergantung pada cadangan besi ibu. Berdasarkan beberapada pendapat diatas, apa yang dimaksud anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan penurunan kadar haemoglobin darah akibat kekurangan zat besi dengan kadar Hemoglobin pada trimester pertama dan tiga ˂11 gr% dan kadar Hemoglobin pada trimester kedua ˂10,5 gr%.Anemia adalah suatu keadaan tidak cukupnya sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, ketika jaringan tubuh kita tidak mendapatkan cukup oksigen maka fungsinya akan terganggu. Anemia didefinisikan sebagai pengurangan jumlah absolute sel darah merah bersirkulasi (sel darah merah), yang secara tidak langsung diukur dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitungan sel darah merah (Arulkumaran, Regan, Papageorghiou, Aris & Farquharson 2011). Menurut CDC (Centers for Desease Control and Prevention) menafsirkan anemia sebagai status dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dL pada semester kedua (Leveno, 2015). Defisiensi besi merupakan penyebab tersering (90%) anemia dalam kehamilan karena kehimilan meningkatkan kebutuhan zat besi sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Kebutuhan zat besi paling besar terjadi selama empat minggu terakhir dalam kehamilan dan kebutuhan ini akan terpenuhi dengan mengorbankan kebutuhan ibu. Kebutuhan zat besi selama kehamilan tercukupi sebagian karena tidak terjadi menstruasi dan terjadi peningkatan absorbsi besi dari diet oleh mukosa usus, walaupun juga tergantung pada cadangan besi ibu. Berdasarkan beberapada pendapat diatas, apa yang dimaksud anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan penurunan kadar haemoglobin darah akibat kekurangan zat besi dengan kadar Hemoglobin pada trimester pertama dan tiga ˂11 gr% dan kadar Hemoglobin pada trimester kedua ˂10,5 gr%.