This essay has been submitted by a student. This is not an example of the work written by professional essay writers.
Uncategorized

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Pssst… we can write an original essay just for you.

Any subject. Any type of essay. We’ll even meet a 3-hour deadline.

GET YOUR PRICE

writers online

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

 

ANALISIS KINERJA  BPD DALAM RANGKA PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA DESA LAU BEKERI

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN

 

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyetujui permohonan :

 

Nama   : CINDY SAFHIRA

NIM    : 17110079

 

Untuk Melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri  pada tanggal 22 Juni 2020 sampai dengan 10 Juli 2020.

 

 

Mengetahui,                                                                ………….,….,…….2020

KEPALA DESA                                                                KETUA BPD

 

 

ADIR GINTING                                                           KABAR GINTING

 

 

 

Mengetahui,

DOSEN PEMBIMBING

 

 

Dr. KIKI HARDIANSYAH SIR, SE., M.Pd., M.Si

 

 

 

KETUA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

 

 

MADUMA SARI SAGALA, SE.,M.Si

 

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

 

 

Judul PKL:ANALISIS KINERJA  BPD DALAM RANGKA PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA DESA LAU BEKERI
Alamat Tempat PKL:Jl. Besar Glugur Rimbun No.84

Desa Lau Bekeri, Kec. Kutalimbaru, Kab. Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara

Identitas Peserta PKL  
1.      Nama:CINDY SAFHIRA
2.      NIM:17110079

 

 

 

DOSEN PEMBIMBING,

 

 

Dr. KIKI H SIR, SE., M.Pd., M.Si

………….,………..,…….2020

PEMBIMBING LAPANGAN,

 

 

SEPTINE GULO, S.Pt

 

 

 

KETUA PROGRAM STUDI MANAJEMEN,

 

 

        MADUMA SARI SAGALA, SE.,M.Si

 

 

 

KEPALA DESA

LAU BEKERI,

 

 

ADIR GINTING

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “ANALISIS KINERJA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA DESA LAU BEKERI” dengan baik dan tepat pada waktu nya. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan pengalaman yang diperoleh oleh penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang berlangsung di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri yang terhitung mulai tanggal 22 juni 2020 sampai dengan 10 juli 2020.

Pada proses pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan penulis selalu mendapat bantuan dari pembimbing akademik dan pembimbing lapangan dari Kantor Kepala Desa Lau Bekeri  maupun pihak-pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan tepat pada waktunya, oleh karena itu dengan rasa hormat, tulus dan ikhlas penulis menyampaikan ucapakan terima kasih yang tak terhingga kepada :

  1. Ibu Septine Gulo, S.Pt selaku pembimbing lapangan
  2. Bapak Dr. Kiki Hardiansyah Sieregar, S.Pd., M.Pd., MSi selaku dosen pembimbing
  3. Bapak Adir Ginting selaku Kepala Desa Lau Bekeri
  4. Staff pegawai kantor yang telah membantu kami dalam menjalankan tugas pada masa Praktik Kerja Lapangan
  5. Kepada Bapak Ahmadi Pello / Ibu Suyanti selaku orang Tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan material
  6. Kepada Teman dan pihak-pihak yang telah membantu.

Akhir kata hanya kepada Allah SWT jugalah semua kita serahkan, semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca umumnya.

 

 

 

 

Lau Bekeri,……….juli 2020

Penulis

 

 

CINDY SAFHIRA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA  BPD DALAM RANGKA PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA DESA LAU BEKERI

 

( Cindy Safhira )

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja BPD dalam rangka peningkatan kapasitas lembaga desa Lau Bekeri. Metode dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan yaitu kinerja BPD Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi hasilnya adalah megenai kapasitas lembaga desa Lau Bekeri. Dan teknik dokumentasi untuk melihat hasil kinerja BPD. Hasil dari penelitian ini adalah kinerja BPD terjadi peningkan kinerja walaupun belum berjalan secara efektif dikarenakan kurang ketegasan BPD dalam menjalankan Tugas.

 

Kata kunci : kinerja, kapasitas , BPD

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1 Kantor Kepala Desa Lau Bekeri 4

Gambar 2 lambang Deli Serdang. 6

Gambar 3 struktur organisasi kantor kepala desa. 9

Gambar 4 struktur organisasi BPD.. 10

Gambar 5 Lay out kantor kepala desa. 16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

I.1 Latar Belakang Kegiatan PKL

Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan kita dituntut untuk dapat bersaing dalam dunia kerja dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kualitas ilmu pengetahuan yang baik serta memiliki keterampilan yang dapat digunakan dalam pengabdian nya dalam masyarakat dan Negara dalam bidang pekerjaan yang digelutinya.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan akademis yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum menyelesaikan program studi S1 dalam bentuk Praktek Kerja untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kegiatan PKL yang dilakukan di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang diharapkan agar mahasiswa yang melaksanakan PKL dapat mengaplikasikan langsung segala ilmu yang telah didapat dan suatu saat nanti mahasiswa maupun pembaca dapat mengetahui bagaimana manajemen yang ada di desa guna memajukan dan mengembangkan desa yang dibangun. Karena sangat penting untuk setiap generasi muda untuk memajukan kesejahteraan bersama untuk membangun desa menjadi lebih baik.

Pada saat pelaksanaan PKL terjadi situasi pandemi dimana setiap negara terserang virus bernama COVID -19 yang juga masuk ke kawasan Indonesia. Seluruh bagian dan Desa di Negara Indonesia juga mengalaminya dan sebagai mahasiswa, saya peka akan hal ini sehingga mahasiswa juga diharapkan dapat membantu Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru dalam mencegah dan melawan virus COVID19 dalam masa pandemi dan dapat membantu aparatur Desa dalam memberikan penyuluhan kepada Masyarakat Desa Lau Bekeri agar terhindar dari virus COVID-19.

 

I.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

I.2.1 Tujuan Umum

Adapun memuat tujuan PKL secara umum yaitu :

  1. Menerapkan ilmu pegetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan dalam bentuk praktek kerja pada Industri/Instansi serta menelaah bila terjadi perbedaan untuk penyesuaian.
  2. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia Industri/Instansi
  3. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri dilapangan dan menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan yang nanti akan ditekuni oleh para lulusan.
  4. Menambah wawasan mahasiswa megenai keja dan manajemen Industri/Instansi.
  5. Untuk mengetahui prosedur kinerja dan administrasi BPD desa Lau Bekeri
  6. Membantu Desa dalam rangka mencegah Covid-19

I.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan tentunya diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

  1. Bagi Mahasiswa /i

Adapun manfaat dari PKL ini bagi Mahasiswa /Mahasiswi adalah sebagai berikut ;

  1. Mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan baru dari pekerjaaan yang dilakukan pada perusahaan dimana ilmu tersebut belum pernah diterima diperkuliahan.
  2. Mahasiswa mendapatkan pengalaman baru
  3. Mahasiswa memperoleh bekal pengetahuan dan pegalaman sebelum menyelesaika studi di perkuliahan.
  1. Bagi STIE IBMI Medan

Adapun manfaat dari PKL ini bagi STIE IBMI Medan adalah sebagai berikut :

  1. Pengurus Tinggi akan lebih siap dalam proses pendidikan untuk berintegrasi antara Mahasiswa dengan para praktisi dilapangan sehingga kurikulum Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  2. Membuka kemitraan dan komunikasi timbal balik antara jurusan Manajemen STIE IBMI Medan dengan lembaga profesi pemerintah dan masyarakat yang berguna bagi pengembangan kampus STIE IBMI.
  3. Bagi Instansi

Adapun tujuan dari PKL ini bagi perusahaan adalah sebagai berikut ;

  1. Memberikan informasi kepada Mahasiswa tentang dunia kerja.
  2. Menjalani Hubungan baik antara dunia kerja dan Pendidikan.
  3. Instansi dan staff pegawai memperoleh keringanan kerja.

 

 

 

 


                                   

I.3 Profil Perusahaan

I.3.1 Sejarah Singkat Desa Lau Bekeri dan Kantor Kepala Desa Lau Bekeri

Desa lau bakeri adalah salah satu desa yang berada diwilayah Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli serdang. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa Lau Bekeri dikenal karena keberadaan sebuah mata air berbentuk sumur diwilayah Dusun I – Lau Bekeri yang konon sumur itu tidak pernah kering walaupun saat musim kemarau, dan diyakini sumur tersebut terhuung dengan sungai-sungai kecil dibawah tanah yang pada musim hujan dapat dengan cepat meresapka air hujan yang menggenangi wilayah tersebut.

Penduduk dari Desa-Desa lainnya sering datang untuk mengambil air dari sumur tersebut , akan tetapi walau sebserapa banyakpun air yang dipergunakan bahkan pada saat musim kemarau panjang sekalipun, air sumur itu tidak pernah kering. Itu sebabnya disebut Lau Bekeri yang artinya : AIR YANG TIDAK PERNAH HABIS.

Kepala Desa pertama di Desa Lau Bekeri adalah Bapak Tegap Sembiring yang berasal dari Dusun Rambung (salah sau desa di Desa Sampecita). Sebelum penggabungan kampung-kampung menjadi Desa, beliau telah menjadi kepala kampung selama 7 tahun (Tahun 1982 s/d 1989). Setelah terjadi penggabungan, pada tahun 1990 beliau diangkat sebagai pejabat caretaker Kepala Desa Lau Bekeri selama 1 Tahun.

Tahun 1991 dilakukan pemilihan Kepala Desa untuk yang pertama kalinya sejak penggabungan kampung-kampung menjadi Desa dan beliau terpilih sebagai Kepala Desa yang pertama. Beliau menjabat sebagai Kepala Desa selama 8 tahun (tahun 1991 s/d 1999), dan dilanjutkan sebagai caretaker Kepala Desa Lau  Bakeri selama 3 tahun (Tahun 1999 s/d 2002).

Dari  mulai tahun 1991 sampai dengan saat ini, Desa Lau bekeri telah dipimpin oleh 3 (tiga) orang Kepala Desa yaitu :

  1. Tahun 1991 s/d tahun 2002 : Tegap Sembiring
  2. Tahun 2002 s/d tahun 2008 : Simon Sembiring
  3. Tahun 2009 s/d tahun 2015 : Adir Ginting
  4. Tahun 2016 s/d tahun 2022 : Adir Ginting

Kampung Lau Bekeri dan 6 (enam) kampung lainnya yang berada diwilayah yang sama, sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dimana penduduk aslinya adalah suku Karo dan Pimpinan oleh seorang Raja bermarga Surbakti. Jauh sebelum Belanda memasuki Kampung Lau Bekeri, dikampung ini sudah berdiri satu sekolah SD, dimana Sekolah ini menjadi tempat belajar anak-anak dari segala penjuru, bahkan dari Kabupaten-Kabupaten lainnya. Sampai sekarang, Sekolah Dasar yang berusia dari 1 abad tersebut masih berdiri megah di Desa Lau Bakeri yaitu SD Negeri No. 101848.

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, tahun 1984 telah dibuka Pondok Pesantren Darul Arafah Raya dan pada tahun 1996 pleh pemerintah Tk. I Provinsi Sumatera Utara yang bekerjasama dengan pihak swasta, membangun suatu kawasan perumahan yang disebut Perumahan Bumi Tuntungan Sejahtera, sehingga Desa Lau Bekeri yang tadinya dari 7 dusun menjadi 10 dusun.

 

I.3.2 Lambang Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang

Gambar 2 lambang Deli Serdang

 

Arti dari lambang Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang :

  1. Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan berfalsafat Pancasila.
  2. 17 kuntum bunga kapas, 5 daun sirih, 3 buah pinang, 45 butir padi melambangkan catatan sejarah, tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI, dimana rakyat Deli Serdang turut memberi dharma bhaktinya dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
  3. Sedangkan padi berbuah 11, seekor ikan melambangkan penduduk Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terdiri dari petani dan nelayan.
  4. Gunung menunjukkan geografi Deli Serdang yang terdiri dari pegunungan, daratan rendah dan pantai.
  5. Lima gelombang ombak melambangkan bahwa Deli Serdang di airi oleh sungai besar dan kecil yang membawa kemakmuran rakyat.
  6. Matahari terbit yang sedang naik melambangkan masa depan yang gemilangcita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang penuh semangat dan keyakinan.
  7. Pohon kelapa sawit, karet, tembakau melambangkan daerah Deli Serdang adalah daerah perkebunan yang menghasilkan devisa.
  8. Roda mesin bergigi melambangkan cita-cita modernisasi dari mekanisme kehidupan rakyat serta lambang kerajinan tangan.
  9. Sirih, pinang dan puan melambangkan kebudayaan asli, dimana sirih dan pinang merupakan alat pembuka kata dalam segala upacara serta lambang persaudaraan dan toleransi.
  10. lima helai daun sirih melambangkan tiga hukum yang dijunjung tinggi, yaitu hukum politik, hukum adat dan hukum Negara.

 

 

 

 

I.3.3 Visi Dan Misi Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019-2024

Visi :

“Deliserdang Yang Maju dan Sejahtera Dengan Masyarakatnya yang Religius dan Rukun dalam Kebhinekaan”

Misi :

  1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Meningkatkan Kesejahteraan dan Kemandirian dalam memantapkan struktur ekonomi yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
  3. Meningkatkan sarana dan prasarana sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi yang berorientasi kepada kebijakan tata ruang serta berwawasan lingkungan.
  4. Meningkatkan tatanan kehidupan masyarakat yang religius, berbudaya dan berakhlakul karimah, berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dapat memelihara kerukunan, ketenteraman dan ketertiban.
  5. Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean governance) berwibawa dan bertanggung jawab.

 

 

 

 

 

I.3.5 Struktur Organisasi

Struktur Pemerintahan Desa Lau Bekeri Periode 2016-2024

Struktur organisasi adalah mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk susunan tujuan secara jelas dan format merumuskan bidang tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang lainnya.

Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembangian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisadikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.

Dalam penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan antar komponen dan posisi yang ada didalamnya, dan semua komponen tersebut mengalami saling ketergantungan. Artinya, masing-masing komponen di dalamnya akan saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada sebuah organisasi keseluruhan.Berikut adalah struktur organisasi Pemerintahan Desa Lau Bekeri:

Gambar 3 struktur organisasi kantor kepala desa

Struktur Badan Permusyawaratan Desa Lau Bekeri

Gambar 4 struktur organisasi BPD

 

Sub Bagian BPD  ;

Ketua BPD : Kabar Ginting

Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. BPD dapat dianggap sebagai “parlemen”-nya desa. BPD berfungsi mengawasi kinerja Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan bersama Kepala Desa.

 

 

 

Tugas dan Tanggung jawab organisasi

KEPALA DESA

  1. Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
  2. Mengajukan rancangan peraturan Desa.
  3. Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD.
  4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengnenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
  5. Membina kehidupan masyarakat Desa.
  6. Membina ekonomi desa.
  7. Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
  8. Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan paeraturan perundang-undangan.
  9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

 

SEKRETARIS DESA

Tugas :

Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi Desa, mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa.

 

 

Fungsi :

  1. Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa.
  2. Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan.
  3. Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan sementara.
  4. Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa.
  5. Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
  6. Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan; dan
  7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

 

KEPALA URUSAN (KAUR) UMUM

Tugas :

Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.

Fungsi :

  1. Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan.
  2. Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa.
  3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum.
  4. Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor.
  5. Pengelolaan administrasi perangkat Desa.
  6. Persiapan bahan-bahan laporan.
  7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

KAUR KEUANGAN

Tugas :

Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan Desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APB Desa.

Fungsi :

  1. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Desa.
  2. Persiapan bahan penyusunan APB Desa.
  3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

 

KAUR PEMERINTAHAN

Tugas :

Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, Kebijakan dalam Penyusunan produk hukum Desa.

Fungsi :

  1. Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.
  2. Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
  3. Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan.
  4. Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa.
  5. Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Desa.
  6. Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil
  7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa.

 

Administrasi Pemerintahan Desa :

  1. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  2. Pembuatan Kartu Keluarga (KK).
  3. Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warga Desa yang berkehidupan ekonomi kurang mampu agar mendapatkan penangguhan-penangguhan. Misalkan penangguhan atau pengurangan beban biaya di rumah sakit. Pembuatan surat ini tidak memerlukan biaya, digratiskan bagi warga Desa yang memerlukan. Dalam perkembangannya SKTM ini berubah menjadi Kartu Multiguna, Kartu ini dapat digunakan oleh satu keluarga yang diwakili oleh kepala keluarga sebagai pemegang kartu.
  4. Surat Keterangan Lalu Lintas.
  5. Surat Keterangan NTCR.
  6. Surat Pengantar Pernikahan.
  7. Surat Keterangan Naik Haji.
  8. Surat Keterangan Domisili.
  9. Surat Keterangan Pengantar Kepolisian.
  10. Surat Keterangan Pindah.
  11. Surat Keterangan Lahir/Mati.
  12. Surat Keterangan Ke Bank dll.
  13. Surat Keterangan Pengiriman Wesel.
  14. Surat Keterangan Jual Beli Hewan.
  15. Surat Keterangan Izin Keramaian
  16. Pengenaan Pungutan atas Transaksi Jual beli Hasil Bumi dikenakan dari harga transaksi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual.
  17. Pengenaan pungutan atas transaksi jual beli tanah rumah dikenakan dari harga transakasi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual.
  18. Surat Keterangan Tebang Kayu/Bambu
  19. Tarip pengenaan pungutan pengusaha angkutan sewa sarana dan BUMdes; dan
  20. Perusahaan PT/CV atau pemborong dan sejenisnya dari jumlah anggaran.

 

KAUR EKONOMI PEMBANGUNAN

Tugas  :

Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.

 

 

 

Fungsi :

  1. Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat.
  2. Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan.
  3. Pengelolaan tugas pembantuan.
  4. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

 

 

I.3.5 Ruang Lingkup Instansi Kantor Kepala Desa Lau Bekeri

Kantor Kepala Desa Lau Bekeri terletak di Jalan Besar Glugur Rimbun No. 84 Desa lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang. Dengan Kode Pos 20354.

Dimana Kantor Kepala Desa bersebelahan dengan Puskesmas Lau Bekeri. Pada Kantor Kepala  Desa terdiri dari satu lantai dan beberapa Ruangan dan memiliki 3 fasilitas Kamar Mandi dan Aula. Tata ruangan Kantor Kepala Desa dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 5 Lay out kantor kepala desa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

II.1 PELAKSANAAN KINERJA

II.1.2 Pengertian Kinerja

Menurut Wikipedia Kinerja adalah sebuah kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang tela ditetapkan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Secara umum, pengertian kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dicapainya dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima.

Istilah “kinerja” merupakan singkatan dari Kinetika Energi Kerja yang dalam bahasa Inggris disebut dengan performance. Dalam hal ini, kata performance umumnya merujuk pada “job performance” atau “actual performance” yang artinya suatu prestasi kerja atau prestasi sebenarnya yang dicapai oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Umumnya, setiap organisasi sangat memperhatikan upaya pengoptimalan kinerja sumber daya manusia (SDM). Sehingga dalam hal ini, SDM menjadi faktor penentu bagi perusahaan dalam mencapai suatu kinerja yang baik.

 

Pengertian Kinerja Menurut Para Ahli :

  1. Anwar Prabu Mangkunegara, Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67), pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
  2. Gary Dessler, Menurut Gary Dessler (2000:41), kinerja adalah prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan standar yang ditetapkan.
  3. Sjafri Mangkuprawira dan Musa Hubeis, Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007:153), pengertian kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.
  4. Harold D. Stolovitch dan Erica J. Keeps, Menurut Stolovitch dan Keeps (1992), definisi kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.
  5. Paul Hersey and Kenneth Blanchard, Menurut Hersey and Blanchard (1993), pengertian kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
  6. James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly, Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1994), definisi kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas seta kemampuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

Kinerja seseorang dalam organisasi dapat dinilai dengan beberapa indiaktor. Menurut Stephen P Robbins, berikut ini adalah beberapa indikator kinerja seorang pegawai:

  1. Kualitas, yaitu kualitas kerja yang diukur dari persepsi seorang pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan, serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai.
  2. Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang dinyatakan dalam istilah tertentu, seperti; jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
  3. Ketepatan Waktu, yaitu tingkat aktivitas yang diselesaikan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output, serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lainnya.
  4. Efektivitas, yaitu tingkat penggunaan sumber daya yang ada (uang, tenaga, bahan baku, teknologi) secara optimal untuk meningkatkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya tersebut.
  5. Kemandirian, yaitu tingkat kemampuan dan komitmen seorang pegawai dalam menjalankan fungsi kerjanya secara bertanggungjawab.

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja seseorang dalam suatu organisasi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum, berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja:

  1. Faktor Personal/Invidual, yaitu faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi kinerjanya, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, percaya diri, motivasi, dan komitmen.
  2. Faktor Kepemimpinan, yaitu faktor dukungan yang diberikan oleh atasan kepada seseorang, meliputi: dorongan, motivasi, dan arahan.
  3. Faktor Tim, yaitu faktor dukungan yang diberikan oleh rekan kerja kepada seseorang, meliputi: kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan anggota tim.
  4. Faktor Sistem, yaitu faktor yang berasal dari organisasi tempat seseorang bekerja, meliputi: budaya kerja, sistem kerja, fasilitas kerja, dan lain-lain.
  5. Faktor Kontekstual (Situasional), yaitu faktor yang berasal dari lingkungan internal dan eksternal seseorang, meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan kerja, tekanan kerja, dan lain-lain.

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

Manfaat Penilaian Kinerja

Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah:

  1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
  2. Perbaikan kinerja
  3. Kebutuhan latihan dan pengembangan
  4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
  5. Untuk kepentingan penelitian pegawai
  6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

 

II.2 Pengertian Kapasitas

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer dan Barry Render Manajemen Operasi Edisi ketujuh 2006).

Pengertian Kapasitas menurut para Ahli :

  1. Berdasarkan pendapat Freddy Rangkuti (2005, p94)

Kapasitas adalah tingkat kemampuan berproduksi secara optimum dari sebuah fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output pada satu periode waktu tertentu. Manajer Operasional memperhatikan kapasitas karena ; pertama, mereka ingin mencukupi kapasitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Kedua, kapasitas mempengaruhi efisiensi biaya operasi. Ketiga, kapasitas sangat bermanfaat mengetahui perencanaan output, biaya pemeliharaan kapasitas, dan sangat menentukan dalam analisis kebutuhan investasi.

  1. Berdasarkan pendapat Lalu Sumayang, (2003, p99) :

Kapasitas adalah tingkat kemampuan produksi dari suatu fasilitas biasanya dinyatakan dalam jumlah volume output per periode waktu. Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan pertimbangan untuk merancang kapasitas.

  1. Berdasarkan pendapat T. Hani Handoko, (1999, p297) :

Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu.

 

II.3 Badan Permusyawaratan Desa

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. BPD memiliki semangat 3 pilar yaitu :

  1. Pengawal kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa.
  2. Penjaga kewibawaan pelaksaaan pemerintahan desa.
  3. Pelopor tata kelola pemeintahan yang baik.

Keanggotaan BPD merupakan wakil daripenduduk Desa berdasarkanketerwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan yang pegisiannya dilakukan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah perwakilan. Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5(lima) orang dan yang paling banyak 9 orang.

Penetapan jumlah anggota BPD memprhatikan jumlah penduduk dan kemampuan keuangan Desa.

BPD memilik fungsui sebagai berikut :

  1. Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan bersama Kepala Desa
  2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
  3. Mengawasi kinerja Kepala Desa

BPD memilik tugas yaitu :

  1. Menggali aspirasi masyarakat
  2. Meanmpung aspirasi masyarakat
  3. Mengelola aspirasi masyarakat
  4. Menyalurkan aspirasi masyarakat
  5. Menyelenggarakan musyawarah BPD
  6. Menyelenggarakan Musdes
  7. Membentuk panitia pilkades
  8. Menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk Pilkades antarwaktu
  9. Membahas dan menyepakati rancangan Perdes bersama Kepala Desa
  10. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa
  11. Melakukan evaluasi LKPPD
  12. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan pemerintah desa dan lembaga desa lainnya.
  13. Melaksanakan tugas lain yan diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN (Praktik Kerja Lapangan)

 

III.1 Tempat dan Waktu PKL

III.1.1 Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada sebuah Instansi Kantor Kepala Desa Lau Bekeri yang bergerak dalam bidang administrasi dan melayani masyarakat. Berikut ini merupakan informasi data perusahaan tempat pelaksanaan PKL:

Nama Instansi:Kantor Kepala Desa Lau Bekeri
Alamat:Jalan Besar Glugur Rimbun No. 84 Desa lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang
Kode pos:20354
Divisi:Badan Permusyawaratan Desa

Alasan praktikan memilih tempat PKL tersebut adalah untuk mengetahui kegiatan manajemen yang diterapkan pada Kantor Kepala Desa Lau Bekeri. Selain itu alasan lainnya adalah karena pada saat ini terjadinya Pandemi karena Covid-19 maka dari itu praktikan yang masih berada dalam kawasan zona hijau tidak diperbolehkan keluar masuk ke arena zona merah dan jarak yang tidak terlalu jauh dengan rumah praktikan sehingga praktikan menjadi lebih mudah dalam melakukan mobilitas, serta perizinan di tempat tersebut tidak terlalu sulit.

III.1.2 Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, yang dilaksanakan kurang dari satu bulan, dimulai sejak tanggal 22 Juni 2020 sampai dengan 10 Juli 2020, bertempat di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang dengan jam operasional sebagai berikut :

Hari KerjaJam KerjaJam Istirahat
Senin s.d Kamis08.30 s.d 15.0012.00 s.d 13.00
Jum’at08.30 s.d 14.3011.30 s.d 13.00

*Data diolah oleh praktikan

Pelaksaaan PKL dilakukan setelah mendapatkan izin dari pihak Instansi yang ditandai dengan dikeluarkannya surat balasan untuk Kampus STIE IBMI dan adapun surat tersebut terlampir.

 

III.2 Metodologi Pelaksanaan Pkl(Praktik Kerja Lapangan)

Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan (PKL) Metode yang digunakan penulis adalah :

  1. Metode Kepustakaan / Studi Pustaka

Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.

  1. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan secara berdialog dengan orang yang sedang diamat. Dalam proses perolehan data, penulis menggunakan salah satu jenis metode wawancara yaitu wawancara tekstuktur. Wawancara tekstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya kepada orang yang sedang diamati.

 

  1. Metode Observasi (pengamatan langsung)

Penulis melakukan pengamatan langsung ke tempat objek pembahasan yang ingin diperoleh yaitu melalui bagian-bagian terpenting dalam pengambilan data yang diperlukan.

  1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal berupa : catatan, buku, surat menyurat, majalah dan dokumen lainnya. Metode ini digunakan penulis berhubungan langsung pada kantor Kepala Desa Lau Bekeri.

 

III.3 Rangkuman Kegiatan Yang Dilakukan Selama PKL

Praktikan melakukan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara pada Divisi Badan Permusyawaratan Desa untuk mengurus administrasi pelayanan BPD.

Pada dasarnya praktikan bertugas untuk membantu para pegawai kantor dalam menyusun data dan menginput data yang dibutuhkan para pegawai kantor.

Pada Divisi BPD umumnya menangani berbagai masalah mengenai segala aspirasi masyarakat untuk disampaikan kepada Pemerintahan Desa.

Adapun bidang kerja yang dilakukan oleh praktikan, antara lain:

  1. Bidang Teknologi
  • Melakukan penerimaan surat elektronik menggunakan Email.

Kegiatan ini dilakukan oleh praktikan saat mesin komputer berbunyi yang menandakan adanya pesan yang masuk.

Adapun langkah praktikan dalam menyelesaikan tugas ini adalah:

  1. Praktikan menunggu beberapa detik, hingga surat yang masuk tercetak.
  2. Selanjutnya praktikan membaca dengan teliti dari dan tujuan surat tersebut.
  3. Praktikan menyampaikan surat kepada yang bersangkutan.
  • Membuat surat undangan rapat
  1. Bidang Kearsipan
  • Mencatat surat masuk dan surat keluar dalam divisi Administrasi.

Praktikan melakukan pencatatan surat masuk pada buku agenda yang telah disediakan. Selain itu praktikan juga harus mencatat surat keluar pada buku ekspedisi. Setelah mencatat pada buku agenda atau ekspedisi kemudian praktikan menyampaikan surat tersebut kepada pihak yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah pengelolaan surat masuk adalah:

  1. Praktikan menerima surat dari petugas ekspedisi dari divisi lain.
  2. Kemudian praktikan melakukan pencatatan pada buku agenda surat masuk yang disediakan yaitu dengan mengisi kolom tanggal terima, nomor buku agenda, asal surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran, tujuan, dan perihal.
  3. Setelah itu praktikan memberikan lembar disposisi pada surat tersebut dan memberikannya kepada sekretaris BPD.

Sedangkan langkah-langkah pengelolaan surat keluar adalah:

  1. Praktikan telah siap dengan surat keluar yang akan dicatat.
  2. Praktikan kemudian melakukan pencatatan tanggal keluar surat, perihal, tanggal surat, nomor surat, dan lampiran pada buku ekspedisi.
  3. Setelah itu praktikan mengantarkannya dan mencatat pada buku ekspedisi intern yang dijadikan sebagai bukti bahwa surat telah diterima oleh divisi yang dituju.
  • Menyusun surat di dalam map ordner dan filing cabinet.

Kegiatan ini dilakukan oleh praktikan saat dimintai bantuan oleh sekretaris Desa dan pegawai Kantor. Hal ini dilakukan saat banyak dokumen yang tidak tersusun menggunakan system penyimpanan arsip.

  1. Bidang Kesekretarisan
  • Mempersiapkan rapat BPD dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun. Praktikan mempersiapkan rapat pimpinan saat akan diadakannya Rapat. Dalam hal ini, praktikan dibantu oleh staff kantor. Rapat biasanya

diadakan di ruang pertemuan aula Desa Lau Bekeri.

  • Menerima tamu untuk Ketua BPD.
  • Melakukan pelayanan terhadap masyarakat dalam membuat surat Aspirasi dan segala keluhan.

Melakukan pelayanan terhadap masyarakat dalam membuat surat  Aspirasi dan segala keluhan dari masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan apabila ada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi dan ada tamu yang ingin bertemu dengan pegawai kantor.

  1. Bidang sosialisasi
  • Membantu aparatur Desa dalam melaksanakan lockdown di Perbatasan Desa dikarenakan pada saat PKL, Semua daerah terserang virus Covid-19 yang membuat semua daerah terkena pandemi dan harus mengikuti protokol kesehatan yang diharuskan pemerintah. Dan desa Lau Bekeri masih berada pada zona hijau
  • Membantu menutup seluruh tempat wisata agar tidak ada orang dari luar desa memasuki kawasan desa untuk mengantisipasi virus masuk kedalam desa.
  • Membantu para Kadus (Kepala Dusun) untuk meminta data warga dalam pengisian Angket Bantuan Langsung Tunai yang di berikan oleh Pemerintah kepada masyarakat yang terkea dampat Pandemi Covid-19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN TUGAS KHUSUS

 

IV.1 Hasil

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016  tentang Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat menjadi BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah tentang analisis kinerja Badan Permusyawaratan Desa Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Lembaga Desa.

Dari hasil penelitian praktikan dilapangan yang dilaksanakan pada Kantor Kepala Desa Lau Bekeri bahwa Kinerja BPD Dalam Rangka Peningkatan kapasitas Lembaga Desa sudah terjadi peningkan kinerja walaupun belum berjalan secara efektif dikarenakan kurang ketegasan BPD dalam menjalankan Tugas. Karena menurut peraturan yang tertuang,  BPD harus menjalakan semangat 3 pilar yaitu :

  • Pengawal kebutuhan dan aspirasi msyarakat desa.
  • Penjaga kewibawaan pelaksanaa pemerintahan desa.
  • Pelopor tata kelola pemerintahan yang baik.

Namun dari hasil penelitian yang didapat dengan metode kepustakaan yaitu dengan cara mencari buku referensi yang berkaitan dengan pelatihan BPD dalam rangka meningkatkan kapasitas Lembaga Desa, kemudian dilanjutkan dengan metode wawacara dengan Ketua BPD, Bapak Kepala Desa Lau Bekeri, dan melakukan observasi langsung selama PKL di Kantor Kepala  Desa, dan metode dokumentasi catatan, buku, surat menyurat, majalah dan dokumen lainnya. Semangat 3 Pilar yang tertuang belum dilaksankan secara maksimal. Karena ada beberapa hasil penelitian yang didapat selama praktikan melakukan kegiatan PKL yaitu :

  1. Seluruh anggota belum bisa melaksanakan semangat 3 pilar tersebut, masih beberapa anggota saja yang aktif di Kantor Kepala Desa.
  2. Hanya beberapa Anggota BPD yang aktif dalam mengikuti kegiatan Kantor Desa.
  3. Beberapa anggota belum mampu menyampaikan aspirasi secara langsung yang berasal dari masyarakat ke pada pihak Aparatur Desa.
  4. Anggota BPD yang mewakili setiap dusun belum aktif dalam mengikuti kegiatan rapat yang diadakan.
  5. Masih adanya anggota yang belum memahami kegiatan sebenarnya BPD.

Maka  untuk meningkatkan efektifitas Kinerja BPD yang ada di kantor tersebut perlu adanya pengarahan serta pengawasan langsung dari Ketua BPD terhadap anggota BPD yang ada di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri tesebut sehingga kinerja yang diharapakan dan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan semaksimal mungkin agar segala tugas dan wewenang yang telah diberi oleh pemerintahan dapat terlaksana sebagaimana mestinya tanpa adanya hambatan. Diperlukan juga pelatihan dan pengembangan anggota BPD agar terciptanya hubungan yang harmonis antara masyarkat dan Lembaga Desa guna memajukan kesejahteraan masyarakat desa Lau Bekeri.

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri, praktikan banyak mendapatkan manfaat dan penegtahuan serta penaglaman didunia kerja terutama didunia perkantoran dalam manajemen kinerja agar tujuan tercapai secara maksimal.

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan di Kantor Kepala Desa Lau Bekeri, praktikan banyak mendapatkan manfaat dan pengetahuan serta pengalaman didunia kerja, serta mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.

Namun walaupun demikian praktikan melewati proses yang dimana saat proses tersebut berlangsung ada beberapa kendala dalam melaksanakan PKL, antara lain :

  • Pertama sekali praktikan melaksanakan kegiatan PKL, Penulisa kurang nyaman karna belum mampu beradaptasi dengan cepat.
  • Praktikan kurang berkomunikasi dengan Para Karyawan. Hal ini dikarenakan adanya perasaan segan terhadap Pegawai di tempat praktikan melakukan PKL.
  • Praktikan mendapat Kendala pada saat melayani Masyarakat yang ingin mengambil Bantuan BLT dikarenakan, praktikan harus menjalankan social distancing untuk mengikuti protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah.
  • Kurangnya bimbingan dan panduan kerja oleh pegawai / staff sehingga terkadang penulis kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh pegawai / staff.

Setelah berjalannya proses tersebut penulis melakukan suatu upaya pembelajaran agar praktikan dapat menghadapi tugas-tugas yang diberikan oleh pegawai dengan baik. Prakrin melakukan upaya untuk menghadapi kendala-kendala tersebut sebagai berikut :

  • Penulis berusaha mengurangi rasa segan yang berlebihan kepada pegawai dan melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan baik serta besikap sopan dan ramah.
  • Praktikan mulai fokus dalam memperhatikan pegawai / staff dalam bekerja dan berusaha  memahami segala tugas dan aktivitas yang dilakukan oleh pegawai pada Kantor Kepala Desa Lau Bekeri.
  • Penulis meminta kepada kepada pegawai / staff untuk membimbing dan mengajari praktikan sehingga praktikan lebih paham dalam menyelesaikan tugas tersebut agar tidak mengulangi kesalahan lagi.

 

IV.2 Pembahasan

Setelah penulis membandingkan antara kegiatan teori yang selama ini penulis pelajari dibangku kuliah (teori) dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).  Adanya perbedaan dan persamaan yang telah penulis temui disana, dimana perbedaannya terdapat ada prosedur pelaksanaan kegiatan para Anggota BPD. Penulis melihat bahwa di Kantor Kepala Desa pada bagian BPD masih kurang memenuhi prosedur dalam melakukan tugas BPD yang sebenarnya. Umumnya, setiap organisasi sangat memperhatikan upaya pengoptimalan kinerja sumber daya manusia (SDM). Sehingga dalam hal ini, SDM menjadi faktor penentu bagi perusahaan dalam mencapai suatu kinerja yang baik. Akan tetapi hanya beberapa anggota saja yang bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan tujuan yang akan diperoleh dalam ragka meningkatkan kapasitas Lembaga Desa.

Sedangkan persamaannya itu terdapat pada fasilitas yang digunakan oleh pegawai / staff saat melakukan kegiatan pekerjaan. Fasilitas tersebut diantaranya adalah Gaji dan Ruangan yang diberikan Khusus kepada Anggota BPD.

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Secara umum, pengertian kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dicapainya dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima.

Hasil kinerja belum sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dikarenakan aggota BPD belum memahami secara detail apa saja wewenang dan tugas yang harus dilakukan anggota BPD kepada Desa.

 

  Remember! This is just a sample.

Save time and get your custom paper from our expert writers

 Get started in just 3 minutes
 Sit back relax and leave the writing to us
 Sources and citations are provided
 100% Plagiarism free
error: Content is protected !!
×
Hi, my name is Jenn 👋

In case you can’t find a sample example, our professional writers are ready to help you with writing your own paper. All you need to do is fill out a short form and submit an order

Check Out the Form
Need Help?
Dont be shy to ask