AGAMA BUKAN SESUATU YANG DAPAT
Agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui defenis-definisi belaka, melainkan hanya dapat dipahami melalui deskripsi nyata yang bersumber dari sebuah keyakinan yang utuh (sisi batin). Tak ada satupun defenisi tentang agama yang benar- benar memuaskan t5anpa dibarengi oleh keyakinan . Untuk itu agama dapat diartikan sebagai gejala yang begitu sering “terdapat dimana-mana” dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta, selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga mengatasi perasaan takut. Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati (supernatural) ternyata seakan menyartai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang atau dalam hubungannya dengan bermasyarakat. Selain itu, agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, secara psikologis agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) yang berguna, diantaranya untuk terapi mental dan motif ekstrinsik (luar diri) dalam rangka menangkis bahaya negatif arus era global. Dan motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengangumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama, baik doktrin maupun ideologi yang bersifat profan. Agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui defenis-definisi belaka, melainkan hanya dapat dipahami melalui deskripsi nyata yang bersumber dari sebuah keyakinan yang utuh (sisi batin). Tak ada satupun defenisi tentang agama yang benar- benar memuaskan t5anpa dibarengi oleh keyakinan . Untuk itu agama dapat diartikan sebagai gejala yang begitu sering “terdapat dimana-mana” dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta, selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga mengatasi perasaan takut. Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati (supernatural) ternyata seakan menyartai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang atau dalam hubungannya dengan bermasyarakat. Selain itu, agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, secara psikologis agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) yang berguna, diantaranya untuk terapi mental dan motif ekstrinsik (luar diri) dalam rangka menangkis bahaya negatif arus era global. Dan motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengangumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama, baik doktrin maupun ideologi yang bersifat profan.