MANUSIA TERBENTUK OLEH LINGKUNGAN HIDUP DAN SEBALIKNYA MANUSIA MEMBENTUK LINGKUNGAN HIDUP
Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan komponen lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun dengan komponen abiotik (tanah, air, batuan dan lain-lain). Manusia juga melakukan interaksi dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya dan mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi tersebut. Dari interaksi tersebut, manusia menghasilkan kebudayaan dalam berbagai bentuk seperti bahasa, teknologi dan lain-lain. Pada awalnya, ketika manusia belum mengenal teknologi, hubungan manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalan secara harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihan dalam mengambil sumberdaya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, dan meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung eksploitatif atau mengambil sumberdaya alam secara berlebihan. Akibat dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan-bahan pencemar sisa aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan. Kerusakan tersebut pada akhirnya berdampak buruk pada manusia, diantaranya adalah berkembangnya penyakit, bencana alam, dan lain-lain. 1. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia tidak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupannya dia membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Bayangkanlah jika kita hidup sendiri atau dijauhi oleh teman-teman kita, tentu akan tersiksa, bukan? Itu berarti manusia membutuhkan kehadiran manusia lainnya. Mengapa demikian? Manusia secara alamiah merupakan makhluk sosial. Artinya, manusia memiliki kebutuhan, kemampuan dan kebiasaan. Berdasarkan hal tersebut, berkelompok dalam kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Melalui kehidupan berkelompok manusia dapat memenuhi kebutuhan berupa komunikasi, keamanan, ketertiban, keadilan, kerjasama, dan untuk mendapatkan kesejahteraan. Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan ide atau gagasannya kepada orang lain. Mereka juga dapat menumpahkan perasaannya melalui komunikasi. Untuk berkomunikasi manusia mengembangkan bahasa. Selain komunikasi, manusia juga membutuhkan keamanan dengan berkelompok. Andai mereka hidup sendiri-sendiri, tentu akan rentan dari gangguan keamanan atau tindak kejahatan. Karena itu, di lingkungan permukiman, manusia membentuk sistem keamanan dengan melakukan giliran siskamling (sistem keamanan lingkungan) atau dikenal ronda. Ketertiban juga akan terjaga karena manusia berkelompok dan tiap anggota kelompok harus taat terhadap aturan yang dibuat kelompok. Dalam kelompok juga dimungkinkan terjadinya kerjasama antar anggotanya, sehingga juga memungkinkan manusia bisa hidup sejahtera. Selain karena kebutuhan, sifat berkelompok pada manusia didasari oleh adanya kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerjasama. Berbagai kemampuan tersebut ditunjang oleh media berupa bahasa. Dengan bahasa manusia juga dapat saling bertukar informasi dan budaya dengan kelompok manusia lainnya. 2. Lingkungan biofisik Perhatikanlah lingkungan sekitar kita. Di sekitar kita terdapat tanah, batuan, air dan udara serta tentu saja makhluk hidup berupa tanaman maupun hewan. Lingkungan tersebut disebut lingkungan fisik atau biofisik yang hampir sama artinya dengan sumberdaya alam. Tanah, air, udara dan tumbuhan serta hewan mempengaruhi kehidupan kita dan kita pun mempengaruhi proses-proses yang terjadi dalam lingkungan fisik kita. Petani yang bercocok tanam di wilayah yang tanahnya subur, akan banyak memperoleh hasil ketimbang di daerah yang tidak subur. Di wilayah yang banyak sumber airnya, penduduk biasanya membuat kolam- kolam ikan. Selain dipengaruhi, manusia juga mempengaruhi lingkungannya. Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian akan memperbesar tingkat pengikisan atau erosi. Selain itu, jumlah dan kualitas air juga berkurang karena rusaknya hutan. Jadi, lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang bersifat fisik di lingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara garis besar lingkungan biofisik tersebut adalah tanah, air, udara, batuan, dan tumbuhan serta hewan. 1. Tanah Tanah (Soil) adalah suatu tubuh alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), bahan-bahan organik, air dan udara yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Tubuh tanah terdiri atas batuan yang telah mengalami pelapukan, kemudian bercampur dengan sisa-sisa bahan organik, air, udara, dan mengalami proses fisika dan kimia membentuk lapisan tanah. Tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis tumbuhan sangat tergantung pada tanah, sehingga pertumbuhannya akan banyak ditentukan oleh kondisi tanah. Tumbuhan tersebut pada gilirannya menjadi bahan makanan bagi manusia dan hewan, sehingga pada dasarnya semua makhluk hidup tergantung pada keberadaan tanah. Tanah juga menjadi sumber daya alam yang tak ternilai harganya. Tanah yang subur bisa mendatangkan kemakmuran bagi penduduk suatu bangsa. Karena itu, seringkali peradaban mulai berkembang di wilayah yang tanahnya subur seperti di lembah Sungai Tigris dan Eufrat. Sampai sekarang sebaran manusia dan permukimannya cenderung terkonsentrasi pada tanah-tanah yang subur. Walaupun tanah memiliki manfaat yang sangat besar, seringkali manusia kurang berupaya untuk memelihara dan menjaganya dari kerusakan. Akibatnya tanah-tanah yang tadinya subur berubah menjadi kurang subur, bahkan rusak dan ditinggalkan begitu saja. Dampaknya tentu saja sangat merugikan manusia itu sendiri karena harus kehilangan sumberdaya yang amat berharga. Sebagian besar tanah di Indonesia merupakan tanah vulkanis. Walau demikian, terdapat pula beragam jenis tanah lainnya, antara lain tanah gambut atau tanah organik, tanah aluvial, tanah regosol, tanah litosol, tanah latosol, tanah grumosol, tanah mediteran merah-kuning, dan tanah hidromorf kelabu. 1. Air Air merupakan salah satu komponen lingkungan biofisik yang keberadaannya menutupi hampir 71% permukaan bumi. Kurang lebih terdapat 1,4 triliun kilometer kubik air (330 juta mil³) di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung) serta dalam bentuk awan, hujan, sungai, danau, uap air, dan lautan es. Keberadaan air tersebut sangat vital dalam menyokong kehidupan di dalamnya. Tanpa adanya air, maka makhluk hidup tidak mungkin hidup dan berkembangbiak. Itulah sebabnya sampai saat ini, bumi merupakan satu- satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Semua keperluan hidup manusia, terutama air, disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 2. Udara Di lingkungan sekitar kita terdapat udara yang terus menerus kita hirup. Manusia sangat tergantung pada udara. Andai saja udara yang kita hirup adalah udara yang telah tercemar, maka kesehatan kita tentu akan terganggu. Udara Bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen,dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan (unsur senyawa gas dan partikel) dalam udara akan berubah-ubah seiring dengan perubahan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring ketinggian, semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan makhluk dan terjadinya proses pembakaran. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa. Udara disebut berkualitas buruk bila sifat unsur-unsur pembentuknya membahayakan atau merusak. Udara kotor mengandung debu, pasir, jelaga, dan gas berbahaya. Kota kecil dapat menghasilkan lebih dari 5.000 kg polusi udara dalam sehari. 3. Tumbuhan dan hewan Di lingkungan sekitar kita juga terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan tidak pasif atau bersifat netral seperti yang nampak sepintas, tetapi mempengaruhi hidup manusia. Bayangkanlah jika kita hidup tanpa tumbuhan dan hewan? Darimanakah kita dapat makanan dan pakaian jika tanpa kehadiran tumbuhan dan hewan? Dari merekalah kita memperoleh semua makanan yang kita inginkan dan semua pakaian yang kita kenakan. Manusia juga memperoleh bahan-bahan obat-obatan dari tumbuhan dan hewan. Berdasarkan hal tersebut, kehadiran tumbuhan dan hewan adalah sangat penting. Manusia tidak dapat melangsungkan kehidupannya tanpa tumbuhan dan hewan, tetapi tumbuhan dan hewan dapat melangsungkan kehidupannya tanpa manusia. Hal tersebut terjadi ketika dulu sebelum ada manusia, tumbuhan dan hewan mampu hidup dengan baik. Walaupun kehidupan dan kelangsungan hidup manusia sangat terkait dengan tumbuhan dan hewan, tapi manusia sulit untuk menjaga kelestarian fungsinya. Tumbuhan dan hewan hanya diambil manfaatnya, tetapi habitat seringkali dirusak. Akibatnya fungsi tumbuhan dan hewan dalam mendukung kehidupan manusia semakin menurun.