Penerapan Teknologi Fisika pada Wahana Kora Kora
Fisika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peranan ilmu Fisika begitu penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Cabang fisika yang mempelajari tentang gerak yaitu Kinematika . benda dikatakan bergerak jika benda mengalami perubahan posisi. Besar perubahan posisi dinyatakan sebegai perpindhan. Perpindahan yang terjadi setiap waktu disebut kecepatan. Jika kecepatan benda berubah maka disebut percepatan. Posisi, perpindahan, kecepatan, dan percepatan adalah besaran – besaran fisika yang berkaitan langsung dengan cabang kinematika. Penerapan teknologi IPA dalam kehidupan sehari hari pada Kinematika yaitu salah satunya Kora – Kora. Wahana Kora Kora tidak asing bagi kehidupan masyarakat karena sering menjumpai di Wahana Permaianan, maupun di Pasar Malam. Wahana Kora Kora yaitu salah satu wahana yang menguji mental apabila akan menaikinya.
Prinsip Kerja Wahana Kora Kora
Wahana Perahu Ayun Kora Kora adalah tongkang bergaya Korea yang bergerak maju Mundur dan berayun – ayun tingi serta menimbulkan sensasi yang mendebarkan. Prinsip wahana ini hampir sama seperti menaiki ayunan, hanya saja ayunan Kora – Kora bisa mencapai sudut simpangan lebih dari Sembilan puluh derajat (90 derajat). Pada awalnya Kora – Kora diayunkan ke atas yang dibantu oleh hputaran ban yang bergesekan dengan alas perahu. Kecepatan ban dikontrol secara elektronik. Kemudian perahu dibebaskan meluncur turun yang diakhibatkan oleh agaya gravitasi. Tinggi simpangan Kora Kora bisa diatur dengan pengaturan putaran ban. Gerakan naik dan turun perahu ini berulang selama dua hingga empat menit. Untuk wahana Kora – Kora, simpanngan maksimum dibatasi sekitar sudut 90 derajat. Meskipun Kora Kora tidak melintasi satu lingkaran penuh, tetapi penumpang seolah olah mengalami gerak satu lingkaran penuh. Hal itu dikarenakan Kora – Kora berayun maju mundur pada lintasan melengkung setengah lingkaran. Gerakan ayunan ini menimbulkan sensasi perasaan yang diakhibatkan harga h rendah atau ketinggian maksimum dan harga g tinggi atau ketinggian minimum kepada penumpang.
Aplikasi Kinematika Pada Wahana Kora Kora
Wahana Kora Kora adalah salah satu dari sekian banyak wahana yang menggunakan konsep fisika dalam penerapannya pada prinsip gerakan wahana Kora Kora adalah Berayun Pendulum. Teori yang mendasari Wahana Kora Kora yaitu Teori Pendulum, besaran besaran yang terlibat yaitu Massa, Gaya Gravitasi , Gerak Harmonis Sederhana, Simpangan Sudut, Periode, Frekuensi, Amplitudo, Gaya Penukik pada ayunan bandul Matematis, Energi Potensial , Energi Kinetik. Cara Kerja Pedulum yaitu benda yang bermassa (m) yang berada pada ujung seutas tali atau suatu batang yang digantung. Massa yang tergantung diberi simpangan sudut sebesar theta dan dilepaskan. Akibatnya benda tersebut berayun bolak – balik atau osilasi dibawah pengaruh gaya gravitasi.
Osilasi adalah gerak dari suatu titik dan kembali ke titik awal pada porosnya. Dan waktu yang diperlukan untuk satu gerakan Osilasi lengkap disebut satu periode (T). periode (T) ditentukan melalui persamaan: T= 2pi (L/g)1/2 .
T = periode osilasi
L = panjang tali penggantung
g= percepatan gravitasi 9,8m/s2
sewaktu perahu berayun pada kedudukan tertinggi, energy potensialnya maksimal dan energy kinetiknya adalah nol. Sedangkan,pada waktu bergerak turun, energy potensialnya berkurang dan energy kinetiknya semakin membesar akibar adanya perubahan kecepatan dan ketinggian. Saat kita menaikki kora kora pasti akan merasakan saat naik atau mmengayun ke belakang penumpang akan merasakan keadaan tanpa bobot sewaktu berada di ujung ketinggiannya. Keadaan tanpa bobot yang dialami penumpang bukan disebabkan karena berkurangnya gaya gravitasi bumi. Tetapi akhibat gaya pada kursi atau pada objek eksternal lainnya yang mendorong berat penumpang. Gaya gaya dari objekk eksternal ini akan menetralkan gaya gravitasi atau gaya ke bawah.
Efek Psikologis Saat Menaiki Wahana Kora Kora
Pada ujung ketinggian perahu , penumpang akan merasakan sensasi yang berbeda dari kondisi normal dan seolah olah akan jatuh atau terhempas dari kursinya. Lau efek psikologis yang dirasakan penumpang Kora Kora ditimbulkan karena posisi ketinggian dan kecepatan ayunannya. Hal ini menyebabkan penumpang yang duduk di baian ujung perahu akan merasakan seoralh olah badannya tertarik kebawah lebih kuat dibandingkan penumpang yang duduk dibagian tengah perahu. Efek fisiologis yang timbul disebebkan oleh perubahan percepatan yang dialami badan penumpang. Dalam kondisi normal, badan kita mengalami percepatan sebesar 1 g. yakni satu kali percepatan gravitasi. Pada saat Kora – Kora meluncur turun, badan kita mengalami percepatan lebih dari 1g.
Simpulan
Aplikasi Kinematika Pada Wahana Kora Kora terdapat pada saat Wahana Kora Kora bergerak